Karanganyar, Aktual News Sejumplah 5.680 pemilik warung dan juga PKL di Karanganyar mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah yang disalurkan melalui Kodim Karanganyar, senilai lebih dari Rp 6 miliar. Secara simbolis BLT itu diterimakan Forkompimda kepada para penerima.

‘’Bantuan ini memang lebih pada pemberian modal untuk membangkitkan roda ekonomi masyarakat setelah pandemi mulai landai. Memang dilihat besarannya, mungkin tidak seberapa, namun tentu kami berharap itu akan bisa membantu mereka,’’ kata Dandim Karanganyar Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo kepada wartawan, Kamis (21/10).

Penerima bantuan itu benar-benar diseleksi dengan ketat agar tidak ada penerima dobel. Sebab bantuan serupa juga diberikan lewat Polres, Disdagnakertrans UMKM, dan Dinsos sehingga yang sudah menerima dari instansi lain otomatis didrop.

Selama tiga bulan Kodim mempersiapkan data itu, dilengkapi foto diri dan dagangannya, dengan harapan penerima sesuai dan tepat sasaran. Sebab ada yang mungkin foto diri tapi di depan dagangan orang lain, itu bisa terjadi. Semua kembali ke moral masing-masing.

‘’Memang cukup lama mengumpulkan data dan memverifikasi ke pihak-pihak lain agar valid, dan setelah itu baru dicairkan. Mungkin Kodim termasuk yang lama karena data sudah siap sejak awal PPKM dulu.’’

Setelah ini, setiap hari sekitar 400-500 orang yang sudah terdata dipanggil ke Kodim untuk mengambil BLT tersebut. Agar tidak terjadi kerumunan karena uyug-uyugan massa, dilakukan bertahap perdesa di Karanganyar, sampai semua selesai.

Bupati Karanganyar Juliyatmono dalam kesempatan itu mengatakan, jika diberikan di awal PPKM dulu, dia yakin jadinya bantuan itu menjadi konsumtif. Karena itu meski agak sedikit lambat momen pemberian bantuan itu benar-benar akan menjadi modal mereka berdagang, dan karena situasi covid sudah melandai, diharapkan jualan mereka akan menjadikan untung.

Yang jelas Bupati berpesan meski situasi sudah melandai, namun diharapkan tidak menjadikan masyarakat sembrono sehingga tetap menjaga prokes 3M atau bahkan 5 M. Sehingga mobilitas masyarakat yang mulai tampak ini tidak menjadikan munculnya klaster baru.

Paling minimal, pedagang diminta memakaim masker terutama mereka yang berjualan makanan. Sebab masker itu menjadikan pembeli merasa nyaman dan percaya bahwa makanannya sehat. Masyarakat jangan sungkan untuk menegur orang yang teledor dengan maskernya agar saling menjaga.[Red/Akt-51/Dawam]

 

Aktual News

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.