NUSANTARAEXPRESS, LEBAK - Terbayang jika naik kereta api dengan pemandangan di tepi pantai yang indah menakjubkan dari balik kaca jendela dalam suatu perjalanan. jalur kereta api yang lintasan relnya berada di sepanjang garis pantai. Memang benar ada di Indonesia yaitu jalur kereta api Saketi menuju Bayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Lintasan rel kereta api tersebut adalah lintasan yang dibangun pemerintahan militer Jepang di saat Perang Dunia II yang kini hanya tinggal puing-puingnya saja yang ada.Proyek pembangunan rel tersebut dibangun antara tahun 1943-1944 menggunakan tenaga kerja bangsa kita yang notabene dengan istilah Romusha.
Bangunan jaman dulu tersebut dengan perancangnya ahli perkeretaapian Belanda yang menjadi tawanan perang Jepang.Sayang rel kereta itu kini hanya tinggal puing-puing. Padahal tentu sangat menyenangkan bisa menikmati perjalanan kereta sambil disuguhi pemandangan yang elok.
[caption id="attachment_61014" align="aligncenter" width="505"]
Foto: Aktualnews[/caption]
“Menjajaki peninggalan Jepang di Banten Selatan. Selain suguhan pantainya yang indah daerah Cihara Lebak Banten yang menawarkan wisata pantainya yang indah juga menawarkan beberapa landmark peninggalan sejarah jaman penjajahan Jepang,” ujar Saefullah. Selasa (04/05/2021).
Selanjutnya ia mengatakan ketika kita melintas di daerah ini masih bisa kita saksikan beberapa bangunan bekas jembatan rel kereta api yang berada di sisi pantai yang dibangun untuk mengangkut batu bara, jembatan ini dibangun sekitar tahun 1940-an dengan memanfaatkan bangsa kita yang kala itu menjadi Romusha.
“Merasa sangat senang sekali dengan keindahan fenomena alam bersejarah. Sudah sering lewat main ke jalur ini cuma baru tahu kalau di tempat ini khususnya Cihara ternyata bersejarah,”ujarnya.
Menurut warga yang dari luar Lebak yang hobinya menjelajah alam dan wisata ini, di dekat puing bangunan Jepang tidak jauh ada Curug berumpak yang berada di sungai terdapat hamparan batu hitam yang terletak di Cisedekan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten ini masih alami dan belum banyak yang tahu.
“Keindahan Curug atau air terjun berumpak belum banyak yang tahu, elok dan masih alami dihiasi hamparan bebatuan hitam yang indah juga terdapat puing jembatan kereta api sisa peninggalan Jepang cocok untuk berwisata sejarah,” katanya.
Sementara itu, Pegiat Wisata Lebak Erwin Komara menuturkan, tempat ini sangat alami dan sangat potensial dikunjungi terutama yang hobi mancing juga bisa melihat puing jembatan peninggalan Jepang.
“Yang suka jelajah alam silahkan di coba masih orginal Cisedekan Cihara sungai hamparan Batu hitam, Curug berumpak dan jembatan kereta sisa peninggalan jepang cocok untuk berwisata,”ungkapnya dalam satu kesempatan.
Dari puing-puing lanjut Erwin, “untuk menuju lokasi Curug Berumpak terus telusuri sungai Cisedekan ke atasnya ada air terjun Berumpak hamparan sungai batu hitam. Untuk menuju lokasi Curug Berumpak ini lokasinya tidak jauh dari jembatan terus turun dekat Warung Ojer tepatnya dekat Puskesmas Cihara batas Desa Ciparahu dan Desa Cihara Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak,Banten,” terangnya.
Sekedar informasi, jika perjalanan dari Rangkasbitung bisa melalui jalan Gunungkencana, ataupun yang dari Pandeglang via saketi tujuan utama arah Malingping Lebak dan diteruskan ke arah jalan Bayah tidak jauh dari Malingping.
Sebaliknya dari arah Sukabumi Jawa Barat perjalanan menuju Bayah kemudian dilanjutkan ke arah Malingping tetapi Cihara ini jika dari Bayah sebelum Malingping tidak begitu jauh jarak Cihara ke Malingping.
[Red] SumberL Aktualnews.co.id