Banyuwangi, AktualNews – Kini kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI) Kabupaten Banyuwangi telah resmi ditetapkan dan dikukuhkan secara langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Timur.

Prosesi acara berjalan lancar dan penuh khidmat dihadiri sejumlah pengurus beserta biro – biro FKPPAI DPC Kabupaten Banyuwangi serta beserta rombongan kepengurusan DPD FKPPAI Jatim bertempat dikediaman Sekretaris DPC FKPPAI di Kecamatan Pesanggaran.

Seperti disampaikan Ketua DPD FKPPAI Jawa Timur, Gus Yamin dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan terbentuknya kepengurusan DPC FKPPAI Kabupaten Banyuwangi ini semoga kedepannya tetap solid, selalu terbuka, kompak dan terus semangat dalam menjalankan semua program kegiatan yang mana harus dilakukan secara transparansi untuk selalu maju bersama – sama bersinergi di internal sebagaimana yang sudah ada pada AD / ART.

” Kami sangat mengapresiasi keguyuban kepengurusan DPC FKPPAI Kabupaten Banyuwangi. Dan saat ini kami serahkan secara langsung SK dan sejumlah dokumen legalitas FKPPAI beserta atribut nya,”Terangnya.

Selanjutya, penabuhan gong oleh Ketua DPD FKPPAI Jawa Timur menandai bahwa kepengurusan DPC FKPPAI Kabupaten Banyuwangi secara sah ditetapkan dan dilanjutkan dengan pembacaan doa yang disampaikan oleh Gus Samsuri atau biasa dikenal dengan sebutan Gus Suri.

Begitupula disampaikan oleh Ketua FKPPAI DPC Kabupaten Banyuwangi terpilih, Gus Rudi menyampaikan bahwa kedepan ia akan selalu berkomitmen untuk membesarkan FKPPAI di bumi Blambangan.

Sebagaimana nguri – nguri budaya, tradisi leluhur akan terus dilestarikan dan dengan rasa kebersamaan hingga dukungan semua rekan – rekan, sahabat yang tergabung didalam DPC FKPPAI Kabupaten Banyuwangi untuk selalu menjalin rasa kebersamaan.

Diakhir acara dilanjutkan bincang – bincang santai dan sharing membahas FKPPAI kedepannya.(Red/Akt-21/Redho Fitriyadi)

 

AktualNews

Sidoarjo, AktualNews – Kasus pencabulan, kekerasan fisik pada anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), meningkat di wilayah Kabupaten Sidoarjo mendapatkan sorotan dari pemerintah pusat, melalui Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Kasus terakhir di Sidoarjo adalah kejadian yang dialami Mawar, 11 tahun, yang mengalami kekerasan fisik dan persetubuhan oleh bapak tirinya sebanyak 24 kali.

Menteri Sosial Tri Rismaharini, Sabtu (5/2/2022), mendatangi Polresta Sidoarjo dan bertemu dengan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta agar kasus pencabulan atau persetubuhan dan juga kekerasan fisik pada anak, maupun KDRT jangan terulang lagi.

“Kami di Kementerian Sosial melakukan monitoring adanya kasus-kasus cabul, kekerasan fisik pada anak dan KDRT, terakhir kemarin di Sidoarjo ada bapak tiri yang melakukan kekerasan fisik dan rudapaksa pada anak tirinya. Kami sungguh prihatin atas kejadian tersebut,” ungkap Mensos Risma.

Pihak Kementerian Sosial bersama dinas terkait, juga turun langsung untuk berikan perlindungan dan pemulihan psikologis korban maupun ibu kandungnya. Mensos minta agar aparat penegak hukum melakukan tindakan preventif dan tegas memberikan hukuman berat kepada tersangka.

Dari data kepolisian, kasus persetubuhan atau perbuatan cabul dan kekerasan fisik pada anak dan KDRT yang terjadi di 2020 dan 2021 mengalami peningkatan. Wakapolresta Sidoarjo AKBP Deny Agung Andriana menyampaikan, untuk Persetubuhan atau perbuatan cabul dan juga kekerasan fisik pada anak di 2020 terjadi 38 kasus, tahun 2021 mengalami peningkatan 45 kasus.

Sementara untuk pencabulan dan kekerasan fisik pada dipisahkan. Yakni anak sebagai korban, yang terjadi 2020 sebanyak 44 kasus dan 2021 ada 83 kasus. Serta untuk anak sebagai pelaku, di 2020 ada 22 kasus dan 2021 turun menjadi 13 kasus.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, pada kesempatan ini mengatakan, sebagai langkah preventif agar kejadian cabul, kekerasan pada anak dan KDRT tidak terulang, pihaknya bersama para stake holder terkait akan membentuk satgas yang akan turun ke wilayah-wilayah, termasuk ke sekolah-sekolah dan para orang tua.

Agar saling mengawasi pengaruh lingkungan sekitar, harmonisasi keluarga, lebih memperhatikan perkembangan buah hatinya, dan edukasi bahaya pornografi.(Red/Akt-21/Redho)

 

AktualNews

Diberdayakan oleh Blogger.