Rangkasbitung
- Aktualinvestigasi.com |  Dengan diperpanjangnya Program Asimilasi di Rumah hingga tanggal 31 Desember Tahun 2022 berdasarkan Permenkumham, sebanyak 11 orang Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Kanwil kemenkumham Banten hidup udara bebas, Selasa (12/07)


Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto dalam rilisnya membenarkan bahwa 11 orang WBP Lapas Rangkasbitung dikeluarkan.


"Jadi program Asimilasi di Rumah diperpanjang, yang sebelumnya hanya sampai tanggal 30 juni 2022 menjadi 31 Desember 2022, sehingga 11 orang WBP yang telah memenuhi syarat bisa melaksanakan asirum" ungkap kalapas asal Bandung 


"Dengan dibebaskannya 11 orang itu paling tidak penghuni Lapas Rangkasbitung sudah berkurang walaupun secara keseluruhan Lapas Rangkasbitung masih over kapasitas" tutup kalapas



Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara menambahkan bahwa warga binaan yang melaksanakan asimilasi rumah tersebut sudah memenuhi syarat administratif & substantif serta sudah sesuai dengan Kepmenkumham RI.


"Ya dasar hukumnya Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-73.PK.05.09 Tahun 2022 tentang penyesuaian jangka waktu pemberlakuan asimilasi, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti bersyarat bagi narapidana dan anak dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran covid-19" tambah Yoga nama panggilan Kasubsi Pembinaan.


Selain itu Yoga berpesan kepada warga binaan yang mendapat asimilasi rumah, untuk tidak melakukan pelanggaran.


"Jangan berbuat tindakan yang melanggar hukum dan meresahkan masyarakat. Selain itu, jangan sampai melakukan pelanggaran. Karena asimilasi di rumah bisa kami cabut, bila kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada warga binaan yang melanggar aturan, jadilah duta Pemasyarakatan yang membawa nama harum kontribusi masing-masing di lingkungan masyarakat," Harap Yoga


Kegiatan ini diawali dengan proses serah terima Narapidana ke Bapas Serang selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga guna pengawasan lebih lanjut.

(006/RED-Al/lll/2022/Mujahidin)


Serang, Banten
Aktualinvestigasi.com | Kasus kematian ibu dan bayi terlaporkan dengan data nasional dari ( supas 2015 ) atau total angka kematian Ibu secara nasional 14.640, yang didapat dari laporan 4.999, dan yang tidak terlaporkan 9.641, untuk kelahiran hidup berjumlah 100.000, dalam penjelasannya Drg.Jatining Estu Astuti Kabid Kesmas Kabupaten Serang dihadapan peserta koordinasi kegiatan pendampingan kibbla tahun 2022 di aula Puskesmas Jawilan Kabupaten Serang Provinsi Banten.

Selasa, ( 12/7/2022). 


Supas 2015 dari angka 346, 305 dan target 232, terlaporkan kematian ibu 0 sampai 1 pertahun di Desa atau kelurahan 83.447, Kematian ibu terlaporkan dari puskesmas 1 sampai 2 pertahun 9.825 dan kematian ibu terlaporkan 17 % ( 11.272 )  3 sampai 4 pertahun  dari rumah sakit 2.868, tempat kematian ibu dengan siklus menurun dari 77 %  sampai dengan 0.8%, angka kematian ibu berdasarkan puskesmas dari Januari sampai dengan Juni 2022 Kabupaten Serang 25 Jiwa dari 17 Kecamatan


Adapun penyebabnya yaitu 1 penyebab Covid, 1 Unknown, 1 Enchepalopaty, 1 DBD,  2 TB, 1 Sepsis, 3 Jantung, 4 HPP, dan yang tertinggi adalah PEB keracunan kehamilan, hiper tensi dengan jumlah 11 Orang.



Drg.Jatining Estu Astuti selaku Kabid Kesmas Kabupaten Serang mengatakan pada awak media


" Kegiatan hari ini sebagai salah satu upaya kita menurunkan khusus bayi khususnya di kabupaten Serang tentu untuk menurunkan kematian ibu dan bayi  dilingkup kabupaten kita harus penguatan tim dari tingkat kecamatan maupun desa dan kami berharap dengan kegiatan hari ini upaya upaya yang sudah kita laksanakan sejak tahun 2011 adanya regu kibbla itu bisa kita laksanakan dengan lebih baik lagi tapi terintegrasi sehingga upaya upaya kedepan jadi lebih cepat khususnya di kabupaten Serang ," Jelasnya.


Masih dengan Jatining " Kalo dilihat dari data varian ibu yang ada di kabupaten Serang itu kematian penyebabnya adalah PEB yaitu berat  dengan pendarahan, kedua penyebab ini bisa kita tata laksana dengan baik dan otomatis kalo kita tata laksana dengan baik bisa mencegah terjadinya kematian ibu.



Dan Kami berharap untuk ibu ibu belum memasuki ibu hamil dari ibu calon pengantin itu sudah kami intervensi kami kerjasama dengan KUA, Puskesmas sehingga pada saat memasuki usia kehamilan ibu sehat secara lahiriah tentunya dan juga tidak secara lahiriah otomatis semuanya setikisnya pun siap untuk memasuki masa kehamilan sehingga diharapkan dengan begitu ibu hamil ini menjadi ibu hamil yang sehat dan melahirkan generasi yang sehat pula dan upaya upaya untuk mencegah penurunan  kematian ibu di kabupaten Serang berhasil, " Ucapnya. 


" Dilihat dari tren kita bicara 5 tahun kebelakang itu ada penurunan tetapi penurunan angka kematian ibu hamil itu kami menyimpulkan sementara belum seperti yang kami harapkan jadi kalo tahun 2019 itu ada kematian tapi kami berharap penurunan kematian yakni bisa akselerasi sesuai target esjusdis yang tahun 2020 secara nasional kematian ibu diharapkan dibawah 70 per 100 ribu kelahiran ibu, " Tambah Kabid.


Menurut Kabid Kesmas berdasarkan surpai setatus Gizi ( SSGI ) yang di sampaikan dalam evaluasi di tingkat nasional tahun 2021

ada 27,2 % penurunan

Untuk stunting, 


" kabupaten Serang 

menjadi logo stunting di tahun 2020, kalo dari data yang disampaikan berdasarkan surpai setatus Gizi ( SSGI ) kemarin di sampai dievaluasi di tingkat nasional tahun 2021 ada 27,2 %  ada penurunan tentu penurunan juga bukan kerja kami dijajaran kesehatan sendiri itu cuma lintas sektor sekali karena kalo di stunting kita bicara intervensi ada intervensi pesifik yang kami lakukan dan ada intervensi sensitif yang dilakukan oleh jajaran kitab kesehatan, " Imbuhnya. 


" Karena akses komunikasi kita sekarang sudah sangat luas kemudian informasi bisa didapatkan dari mana mana kami sangat berharap masyarakat kita mendapatkan akses informasi atau mengakses informasi itu hal hal yang baik dan hal hal baik ini termasuk dalam kesehatan jadi merubah, ubahlah prilaku yang dulu mungkin belum baik menjadi lebih baik kemudian apa yang tidak diketahui mudah mudahan bisa dipelajari dan sehingga bisa menjadi tahu apa yang dulu tidak mampu dilakukan sekarang bisa menjadi lebih mampu dengan kita mengakses informasi ataupun contoh pembelajaran secara langsung, itu kami berharap dengan begitu mudah mudahan masyarakat kita menjadi masyarakat yang secara kualitas kesehatan menjadi lebih baik karena memang berjuang dari diri sendiri, dari lingkungan Masyarakat terkecil dari keluarga, dari lingkungan kemudian melebar masyarakat secara luas bisa sekecamatan atau kabupaten, " tutup Kabid kesmas.[Akt-002/RED-AI/I/2022/Agi].




Jawilan, Serang - Aktualinvestigasi.com | Rapat Koordinasi Kegiatan Pendampingan Kibbla Tahun 2022, dengan tema Kesehatan Ibu Dan Bayi Baru Lahir bersama peserta dalam pertemuan koordinasi di UPT Puskesmas Jawilan yang bertujuan pendampingan Kibbla dalam akselerasi penurunan Aki dan Akb, meningkatkan kualitas kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak balita, acara tersebut bertempat diAula Puskesmas Jawilan Kabupaten Serang, Provinsi Banten. 

Selasa, (12/7/2022) 


Acara dihadir oleh Hj.Imas Mugiarti, SKM., Kepala Puskesmas Jawilan, Drg. Jatining Estu Astuti  Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Serang, Deni Firdaus Suryaningrat, S. Sos, M. Si., Camat Jawilan, Tenda Subekti, S. Pd., M. Si., Camat Kopo, Hj. Siti Juhaeni S. ST., kepala Puskesmas Kopo, Mad Suta Kasi Kasos Kecamatan Jawilan, Dr.Siti Mulhaidah kepala Puskesmas nyompok, Kepala KUA Jawilan, Kepala KUA Kopo, Tokoh Agama Kopo, Tokoh Agama Nyompok, Ibu ibu Kader KB Jawilan, Ibu ibu Kader KB Nyompok. 



Dalam upaya PKM dan Desa Dalam penguatan Kibbla, puskesmas Jawilan meminta agar ibu hamil dan tim kesehatan selalu melakukan langkah Pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali dengan ANC sesuai standar, Verifikasi dan Validasi adminduk dan kepesertaan  BPJS di poli KIA dan Bidan Desa dilanjutkan koordinasi dengan pihak linsek terkait, Memastikan RS rujukan, biaya yang digunakan, donor darah, ( 9 Desa), Kendaraan atau Ambulance Desa, Screening Bumil Risti oleh Bidan bersama dengan Dokter Kibbla, pendampingan rujukan ibu dan bayi Risti oleh bidan dan kader, kunjungan rumah bumil resti oleh Dokter, tim bina desa dan linsek pemantauan rujukan post rawat rumah sakit oleh bidan desa, koordinasi dan komunikasi dengan RS DP dalam hal pemantauan rujukan ibu dan bayi, pendataan bumil oleh kader dan lintas sektoral. 


Menurut penjelasan Imas selaku kapus Jawilan bahwa Peran Desa agar memfasilitasi pembuatan kelengkapan administrasi kependudukan bagi semua ibu hamil seperti KTP, KK, BPJS dan SKTM, Desa pun agar selalu memantau dan memfasilitasi pemantapan pelaksanaan P4K, Monev dan memfasilitasi UNBK, Tim Kibbla dan Timpinglin Desa, Pemantauan sasaran Kibbla terutama yang risiko tinggi, Evaluasi dan pembinaan kemitraan bidan dan paraji, melakukan pertemuan rutin di Desa untuk membahas tentang layanan Kibbla di desa.


Hj.Imas Mugiarti, SKM., Kepala puskesmas Jawilan saat diwawancarai mengatakan pada awak media 

" Kegiatan hari ini adalah kegiatan koordinasi pendampingan persalinan yang diselenggarakan oleh dinas kesehatan dan puskesmas jawilan, puskesmas nyompok, puskesmas kopo, pak camat jawilan juga hadir. 


Jadi kegiatan ini untuk menguatkan pendampingan persalinan dimana kita akan tekan angka kematian ibu dan kematian bayi itu bukti tujuannya, " Ucapannya. 


" Kami berharap semua yang hadir disini sebagai unsur masyarakat, sebagai unsur tokoh agama, pak camat, kepala desa atau semua yang terkait ikut kontribusi dalam pencegahan persalinan dan menimbulkan konflikasi untuk kematian tersebut  , " Tambahnya. 


Imas menghimbau agar masyarakat peduli terhadap ibu hamil, ibu nifas, 

dan pada bayi balita 


" Kami menghimbau pada masyarakat agar peduli terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan juga kepada bayi balita yang dimana bagimana kita bersama sama sinergi, membantu, mendukung supaya tidak terjadi kematian ibu, dan kematian bayi, " Tutupnya.[Akt-002/RED-AI/I/2022/Agi].

Diberdayakan oleh Blogger.