Kodam Jaya, Tigaraksa
- Aktualinvestigasi.com | Komandan Koramil 09/Mauk Kapten Inf Dwi Saputro selalu mengingatkan para personelnya untuk rutin melaksanakan Serbuan Teritorial di setiap wilayah binaan masing - masing sebagai bentuk wujud Kemanunggalan TNI dengan Rakyat.


Sesuai perintah pimpinan atas, para babinsa Koramil 10/Spt selalu konsisten melaksanakan serbuan teritorial di wilayah binaan.


Seperti yang dilaksanakan Babinsa Desa Sukadri Serka Maryono melakukan komsos bersama tiga pilar guna membahas keamanan dan ketertiban wilayah khususnya di Kecamatan Sukadri.


Dikatakan Serka Maryono bahwa, peran serta tiga pilar sangat penting dalam mensosialisasikan kepada warga masyarakat terkait hal tersebut.


Sementara itu, Sertu Damyati Babinsa Desa Tanjung Anom, juga melaksanakan Komsos,juga dengan Tiga Pilar untuk mensukseskan dan menjalankan program bedah rumah.


"Tujuannya agar program bedah rumah yang akan dilaksanakan tepat sasaran, artinya terhadap warga kurang mampu secara ekonomi sesuai klasifikasi yang ditentukan," jelas Sertu Damyati.


Tidak ketinggalan, komsos juga dilakukan Babinsa Desa Karang Anyar Sertu Abdullah bersama tiga pilar dalam rangka mensosialisasikan dan membahas, cara antisipasi yang harus dilakukan warga ketika menghadapi cuaca Ekstrem.


Ini dijelaskan Sertu Abdullah mengingat kondisi cuaca saat ini tidak menentu dan tidak dapat di prediksikan.


Ditempat terpisah, Dandim 0510/Tigaraksa Letkol Arh S.S. Bandjar disampaikan oleh Danramil 09/Mauk Kapten Inf Dwi Saputro, bahwa, kegiatan serbuan teritorial yang dilaksanakan para babinsa, agar selalu dapat meng-counter setiap permasalahan yang ada di wilayah binaan masing - masing.


" Tentunya salah satu cara yang dilakukan para babinsa dengan melaksanakan Serbuan Teritorial. Cara ini, para babinsa dapat dengan cepat menyikapi permasalahan yang muncul di wilayah binaan. " kata Danramil.


"Karenanya, pembinaan teritorial merupakan segala unsur potensi wilayah, baik geografi, demografi dan kondisi sosial guna terciptanya suatu kekuatan kewilayahan sebagai ruang alat dan kondisi juang yang tangguh dalam mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara serta jalannya pembangunan nasional." pungkas Kapten Inf Dwi Saputro.[Akt-002/RED-AI/I/2022/Agi].

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.