Acata Temu Kangen PT. Maharani Prima – Project EW & MD PHR di Cafe Pondok Biru, 21 Agustus 2025

 

AKTUALINVESTIGASI, DUR, RIAU - Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan terasa hangat dalam acara Temu Kangen karyawan PT. Maharani Prima yang berasal dari Project EW (Earth Work) dan Project MD (Multi Dicipline) PHR. Acara ini digelar pada Kamis malam, 21 Agustus 2025, bertempat di Cafe Pondok Biru, Jl. Hangtuah – Duri, Riau, dan dimulai sejak pukul 19.30 WIB. Yang dihadiri oleh para petinggi masing-masing project Earth Work dan Multi Dicipline dan karyawan lebih kurang 100 orang.

Motto:

 

“Dari Tanah ke Pipa, Dari Kerja ke Keluarga – EW & MD Selalu Bersama”

 

Acara yang dikemas sederhana ini menjadi wadah silaturahmi dan kebersamaan antar karyawan, sekaligus sebagai momentum mempererat kekompakan tim yang selama ini bersama-sama bekerja di lingkungan Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Dalam suasana santai penuh canda tawa, seluruh karyawan yang hadir saling berbagi cerita, pengalaman, dan semangat baru untuk terus menjaga solidaritas. Selain ramah tamah, acara juga diisi dengan pantun yang diawali oleh pembawa acara, dan kebersamaan khas keluarga besar PT. Maharani Prima.

  

Eko Adi Santoso, Project Manager Earth Work PT. Maharani Prima, saat acara Temu Kangen PT. Maharani Prima – Project EW & MD PHR di Cafe Pondok Biru, 21 Agustus 2025

“Temu kangen ini bukan sekadar pertemuan, melainkan bentuk kebersamaan untuk terus memperkuat sinergi antar tim EW dan MD. Semoga semangat persaudaraan ini membawa energi positif dalam setiap langkah kita ke depan,” ungkap Eko Adi Santoso selaku Project Manager PT. Maharani Prima Project Earth Work (EW) saat memberikan kata sambutannya.

 

Adhitya Herlambang, Project Manager Multi Dicipline (MD) PT. Maharani Prima, saat acara Temu Kangen PT. Maharani Prima – Project EW & MD PHR di Cafe Pondok Biru, 21 Agustus 2025

“Temu Kangen ini memberikan energi positif, saling membantu antar project dan tentunya berbagi. Ucapan terima kasih kepada PM Earth Work yang telah memberikan dukungan penuh kepada project MD, sehingga kami dari team MD bisa berjalan seperi yang diharapkan”. Jelas Adhitya Herlambang selaku Project Manager Multi Diciline (MD).

 

Rizal Wibisono, Vice President PT. Maharani Prima, saat acara Temu Kangen PT. Maharani Prima – Project EW & MD PHR di Cafe Pondok Biru, 21 Agustus 2025

Rizal  Wibisono dengan sapaan akrab Pak Icang sebagai perwakilan dari Maharani Prima Pusat sebagai Vice President yang juga pernah menjabat sebagai Project Manager di Project Earth Work di Project PHR ini dalam sambutannya mengatakan, “Terimakasih kepada semua team yang telah hadir di acara Temu Kangen PT. Maharani Prima – Project EW & MD PHR. Hari ini kita menjadi team dan suatu saat kita juga akan berpisah”. Jelasnya.

Tambah Pak Icang, “Sebagai team saling mendukung, dan tentunya secara keseluruhan kita perlu Impovisasi untuk kemajuan PT. Maharani Prima. Mari sama-sama melakukan tugas sesuai bidang masing-masing dan lakukan yang terbaik demi kemjuan kita bersama di Maharani Prima”. 

 


 

“Terima kasih kepada Bu Dinar dan team, yang telah mengemas acara Temu Kangen. Sederhana tapi penuh makna”. Pungkas Pak Icang.

 

Pantauan awak media ini setelah dilakukannya sesi kata sambuat oleh Project Mangar dan Vice President diteruskan makan bersama dan pembagian token melalui Quiz berhadiah.

 


Acara terakhir ditutup dengan sesi foto bersama dibarengi dengan berbagi Ceria (amplop) kepada masing-masing karyawan yang hadir. (Red)

 


 

AKTUALINVESTIGASI, DURI -  16 Agustus 2025, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80, PT. Maharani Prima menggelar rangkaian kegiatan kemerdekaan yang berlangsung meriah dengan melibatkan seluruh jajaran karyawan. Mengusung tema “Semangat Kemerdekaan, Fondasi Kuat SDM Unggul Maharani Prima”, kegiatan ini menjadi momentum kebersamaan sekaligus wujud nyata semangat nasionalisme di lingkungan perusahaan.

 

 

   




 

Acara dimulai dengan upacara bendera yang berlangsung khidmat di halaman kantor PT. Maharani Prima - Duri. Seluruh peserta, mulai dari jajaran manajemen hingga karyawan, mengenakan seragam bernuansa Merah Putih menambah semarak peringatan hari bersejarah bangsa ini.

 




 

 

Project Manager PT. Maharani Prima, Eko Adi Santoso, dalam sambutannya menegaskan bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya menjadi simbol sejarah, melainkan juga menjadi kekuatan bagi perusahaan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, tangguh, dan berdaya saing tinggi.

 




 

“Kemerdekaan adalah warisan yang harus kita isi dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat kebersamaan. Melalui momentum HUT RI ke-80 ini, kita jadikan fondasi untuk membangun SDM Maharani Prima yang semakin berkualitas dan profesional,” ujarnya.

 




 

Dengan diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, tidak lupa juga tafakur memanjatkan do’a kepada pada pahlawan dan para pejuang yang telah mempertahankan Indonesia dari para penjajah, berbagai perlombaan khas 17 Agustus turut digelar, sepertiLomba Estafet Tepung, Lomba Tiup Lilin Pakai Stoking, Lomba Ambil Koin Pakai Mulut Dipepaya, Lomba Makan Kerupuk, Lomba Estafet Cup Pakai Balon, Lomba Tendang Baskom Pakai Botol, Lomba Estafet Sarung 10, Lomba Volly Balon Pakai Sarung, Lomba Suap Pisang Dengan Mata Tertutup, Lari Balok. 

 




 

Pantauan awak media di lapangan, sampai berita ini diterbitkan, kegiatan ini masih berlanjut dengan kemeriahan. Dan cukup membuat perut berputar, karena kocak bin koplak. [Red]

 



AKTUALINVESTIGASI, SIMPANG SUGIRAN, SUMBAR - Tergerusnya dasar sungai Pasia di Nagari Simpang Sugiran Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat mengakibatkan sekitar 50 ha areal persawahan masyarakat di Jorong Boncah tersebut tidak menghasilkan gabah padi semenjak beberapa tahun. Fenomena ini terjadi disebabkan oleh pengambilan pasir dengan menggunakan pompa penghisap pasir di sungai tersebut yang dilakukan oleh oknum masyarakat beberapa tahun berlalu tidak memiliki izin dari pihak terkait.

 

Bahkan akibat  pengambilan pasir  yang tidak terkontrol ini telah menyebabkan putusnya jembatan Tuak Amat serta memporak porandakan areal persawahan masyarakat pada tahun 2020 lalu. Saat ini jembatan tersebut telah selesai pembangunannya pada tahun 2020 oleh Pemkab Limapuluh Kota.

 

“Tidak produktif nya areal persawahan akibat dasar sungai Pasia ini telah semakin dalam diperkirakan 3-5 meter, atas inisiatif sebahagian masyarakat di Jorong Boncah Nagari Simpang Sugiran tersebut dilakukan pembuatan tanggul dengan memanfaatkan ban bekas dan karung bekas secara swadaya masyarakat”. Jelas Teldi Datuk Paduko Rajo.

 

“Areal persawahan tersebut telah dialih fungsikan oleh masyarakat dengan menanam palawija tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan sekedar untuk pembeli beras, apalagi kalau musim kemarau yang sangat panjang. Imbuh Teldi Datuk Paduko Rajo.

 

"Kita sudah melakukan diskusi terkait masalah ini, dengan abang kita Iswaris Chan, S.AP yang pernah menjabat sebagai Wali Nagari Nagari Simpang Sugiran. Juga kepada pemerintahan Nagari Simpang Sugiran saat ini". Imbuh Datuk Paduko Rajo.

 

Pantauan tim redaksi media ini pada hari Minggu 10 Agustus 2025 di Jorong Boncah sedang berlangsung pengerjaan pembuatan tanggul yang dahului dengan melakukan pelebaran jalan akses ke sungai Pasia tersebut mempergunakan excavator mini.

 

Perbincangan media ini dengan sebahagian masyarakat setempat yang tidak mau disebutkan identitasnya bahwa sawah mereka telah lama tidak bisa ditanami padi.

 

“Estimasi padi yang tidak bisa dihasilkan setiap panen lebih kurang 25 ton gabah untuk sekali panennya. Biasanya areal persawahan tersebut dalam setahun dapat menghasilkan panen sebanyak 3 kali. Berarti areal persawahan tersebut tidak menghasilkan lebih kurang 75 ton dalam setahun”. Jelas masyarakat kepada awak media NusantaraExpress.

 

Pantauan awak media, masyarakat terdampak lebih kurang 200 kepala keluarga. Masyarakat sangat berharap pembuatan tanggul bisa memberikan solusi atas permasalahan areal persawahan, agar bisa ditanami padi kembali seperti dulunya.

 

“Pemerintah Nagari Simpang Sugiran maupun pemerintah yang lebih tinggi seperti Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Pertanian sampai saat ini belum ada perhatiannya terhadap permasalahan ini”, timpal sebahagian masyarakat yang media peroleh di Jorong Boncah Nagari Simpang Sugiran Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat.

 

Ketika awak media menanyakan terkait hal ini kepada Teldi Datuk Paduko Rajo, bagaimana harapannya kedepan kepada pemerintah?

 

“Harapannya, Dinas terkait yang berhubungan dengan permasalahan ini bisa bersinergi dengan pemerintahan Nagari Simpang Sugiran, melalui semua komponen yanga ada. Bisa bersinergi untuk mengatasi permasalahan ini bersama-sama. Kami saat ini sudah melakukan apa yang bisa kami lakukan, dan kami masyarakat dan pemerintahan Nagari Simpang Sugiran siap bersinergi demi membangun Nagari Simpang Sugira”. Pungkas Datuk Paduko Rajo. [MS]
Diberdayakan oleh Blogger.