Simeulue, Aktual News – Ahmad Yanis Warga sefoyan Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue keluhkan saluran irigasi di desa tersebut yang tidak berfungsi mengalirkan air ke lahan pertanian milik warga.

Ahmad Yanis,Warga Desa Sefoyan

 

Ketua Ormas Projo DPC Simeulue Yusuf Daud, bersama Ketua LSM Lingkungan Hidup Andre.S, Perwakilan LSM Pemantau Lelang Aceh Fansu Hendri dan Sekretaris LSM Laskar Abriansyah yang meninjau saluran irigasi tersebut melihat fakta bahwa saluran irigasi itu kering (tidak ada air).

Keadaan Saluran Irigasi Sefoyan (Kering)

Keterangan warga mengatakan permasalahan tersebut bahkan sejak dibangun pertama kali hingga pembangunan yang kedua pada tahun 2021 ini hanya sebentar saja berfungsi, ungkap Yanis (6/12).

Menindak lanjuti keluhan serupa yang juga ditemukan di beberapa titik saluran irigasi kecamatan lain di Kabupaten Simeulue, maka Ketua Projo DPC Simeulue beserta Tim mendatangi Dinas PUPR Simeulue untuk menyampaikan dan memintai tanggapan pihak terkait.

Menurut ketua Projo Yusuf Daud, apabila saluran-saluran irigasi di Simeulue ini banyak tidak berfungsi berarti ada kemungkinan unsur-unsur pelanggaran hukum, namun terlebih dahulu kita coba minta dulu respon pihak dinas, ujarnya kepada awak media.

Plt. Kepala Dinas PUPR Simeulue Ir. Edi Arsah yang ditemui Tim LSM dan Ormas Pol Pro Jokowi ini pun mengakui ada sejumlah penyebab diantaranya karena faktor perubahan iklim serta gejala pergeseran permukaan tanah yang retak diduga menjadi penyebab banyak saluran irigasi tidak mendapatkan debit air, hal itu terjadi pasca Gempa Tsunami 2004 saat itu, Sebaut Edi Arsah.

Lebih lanjut Edi Arsah yang didampingi Kepala Bidang Tata Ruang Fikrianto, ST, MT menegaskan saat ini dirinya sedang menata dan membentuk tenaga pendukung teknis di Dinas PUPR untuk membantu tugas-tugas yang dihadapinya, hal itu disampaikan Edi Arsah menanggapi sejumlah masukan yang disampaikan Ketua Projo beserta Tim, khususnya terkait berbagai persoalan teknis kegiatan di Simeulue yang secara kualitas banyak ditemukan minim bahkan gagal fungsi.

“yang pasti Dinas PUPR Simeulue akan segera upayakan solusi konkrit”

Pernyataan Edi Arsah tersebut sekaligus menegaskan kekhawatirannya terhadap sejumlah kegiatan proyek fisik di Simeulue yang belum sesuai progres, sementara waktu yang tersisa hanya tinggal 25 hari, sebutnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Projo beserta Tim berharap agar cukup sudah kasus-kasus korupsi di Dinas tersebut dan mohon berbenah. [Red/Akt-25/As].

 

Aktual News.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.