NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Menghadapi potensi ancaman kedaruratan nasional dan global di bidang penyakit infeksi baru, zoonosis, maupun ancaman penyalahgunaan agen biologi, diperlukan kerjasama dan kolaborasi lintas sektoral.


Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dalam sambutannya yang dibacakan oleh Irjen TNI Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono,  S.H., M.H., M.Tr. (Han), pada acara Foccus Group Discussion (FGD) Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan (Rakorniskes) TNI TA 2021, bertempat di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Senin (22/3/2021).


Panglima TNI mengatakan bahwa dalam berbagai kesempatan, TNI telah terlibat dalam berbagai kerjasama dalam penanggulangan dampak bencana alam seperti banjir dan bencana non alam, yakni respon tanggap darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dengan kementerian dan lembaga terkait.



Selain itu, mandat untuk meningkatkan kerjasama sipil dan militer dalam bidang pelayanan kesehatan dan pengendalian penyakit juga tertuang dalam hasil konferensi internasional dan table top exercise tentang Global Health Security yang disebut sebagai The Jakarta Call to Action (WHO, 2017). “Upaya peningkatan kerjasama militer dengan institusi sipil juga menjadi mandat dan komitmen militer regional Asia Tenggara, khususnya dalam hal pencegahan dan pengendalian ekstrimis dan aksi terorisme yang tertuang dalam 'Joint Statement of Special ASEAN Defense Ministries' Meeting on Countering Violent Extremism, Radicalization and Terrorism,” ujar Panglima TNI.


Ditambahkan oleh Panglima TNI bahwa peran TNI dalam pencegahan penyalahgunaan agen biologi secara implisit dapat dikaitkan dengan Keputusan Presiden Nomor 63 tahun 2004 tentang pengamanan obyek vital nasional, pasal 1 ayat 1. Merujuk pada pasal 2 Keputusan Presiden tersebut, laboratorium biologi berpotensi dijadikan sebagai objek vital nasional, karena ancaman atau sabotase terhadap laboratorium biologi dapat mengakibatkan bencana non alam, yaitu tersebarnya mikroorgansime patogen yang dapat menyebabkan wabah penyakit infeksi dan kematian banyak orang.


Panglima TNI juga menyampaikan bahwa berkaitan dengan ancaman bisa dikelompokkan menurut jenisnya menjadi ancaman Militer yang didukung kecanggihan teknologi informasi, senjata kimia, biologi, radiologi, nuklir dan bahan peledak 5 (Chemical, Biological, Radiological, Nuclear and Explosive/CBRNE), yang dapat digunakan untuk menyerang sasaran terpilih maupun sebagai pemusnah massal.  Ancaman Non-Militer khususnya Bencana Alam dan Bencana Non-Alam dapat memiliki dampak yang sangat luas seperti bencana alam karena perubahan iklim, pandemi yang disebabkan oleh Virus atau bakteri seperti penyakit yang ditimbulkan Corona dan turunannya.


Oleh karenanya dalam FGD ini perlu dipikirkan apakah perlu adanya badan atau lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan dan menyelenggarakan pertahanan negara di bidang biologi (biodefense). Selain itu, apa perlu adanya pusat biosecurity dan biodefense yang tugasnya adalah mengkoordinaskan dan melaksanakan identifikasi, deteksi, pencegahan dan respon terhadap ancaman bioteror dan ancaman kedararutan kesehatan akibat penyakit infeksi.


“Dalam menjalankan tugas dan fungsinya biosecurity dan biodefense tersebut memiliki tanggung jawab koordinasi dan kerjasama dengan Kementerian Pertahanan dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” imbuhnya.


Acara  FGD Rakorniskes TNI TA 2021 mengusung tema “Pengendalian Ancaman Biologi dan Ketahanan Kesehatan Nasional” dengan diikuti 312 peserta baik secara tatap muka maupun virtual.



Autentikasi :


Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Dr. Drs. Edys Riyanto, M.Si.

NUSANTARAEXPRESS, ACEH SELATAN - Personil Satgas TMMD ke 110 Kodim 0107/Aceh Selatan terus mengejar target menuntaskan seluruh pengerjaan sasaran fisik dengan sisa waktu yang ada.

Seperti hari ini, tanpa mengenal lelah, Personil TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD ini terus bekerja penuh semangat menyelesasikan pembangunan dua unit Box saluran air.

"Kita harapkan, seluruh sasaran fisik dapat kita selesaikan dengan tepat waktu."ucap Koordinator lapangan Satgas TMMD ke 110 Kodim 0107/Aceh Selatan Kapten Inf Amri, Senin (22/03/2021).

Setiap hari nya, Satgas TMMD dan juga di bantu masyarakat setempat terus bergelut dengan material dan mesin molen dalam merampungkan salah satu pengerjaan sasaran fisik pembuatan box saluran air.

"Dalam pengerjaan ini, tidak hanya kita selesaikan dengan waktu yang cepat, namun disini kita kedepankan keeutamaan kualitas pembangunan. Sehingga hasil dari pengerjaan dari seluruh sasaran fisik pada program TMMD ini benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat." tutupnya. [Husni]

NUSANTARAEXPRESS, PAPUA - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan tugas pengamanan perbatasan (Pamtas) di wilayah Indonesia dan Papua Nugini (RI -PNG) mengajari mama-mama di Papua tentang cara membuat kue.

Selain melaksanakan tugas pokoknya menjaga perbatasan, TNI juga turut berperan aktif membantu pemerintah daerah untuk memajukan taraf kehidupan masyarakat.

Seperti yang dilakukan prajurit TNI dari satuan Yonif 131/Brs yang tengah melaksanakan operasi (Pamtas) RI-PNG, dalam rangka memperingati HUT ke-41 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tahun 2021, mereka mengajari mama-mama di Papua tentang cara membuat kue tradisional khas Sumatera Barat yaitu Lapek bugih, pada pekan ini.

Salah satu tujuannya adalah membantu meningkatkan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Papua, khususnya di Kampung Wamena, Distrik Muara Tami, Jayapura.

Para anggota Satgas Pamtas Yonif 131/Brs Pos Muara Tami terlihat aktif mengajarkan cara membuat kue tradisional khas Minang Kabau ini kepada mama-mama di Kampung Wamena.

Mama-mama yang ikut pelatihan sangat antusias saat satgas Pos Muara Tami memberikan arahan dan contoh. Selanjutnya mama-mama mendapat kesempatan untuk mencoba membuat adonan, mencetak dan proses lainnya hingga menjadi kue yang siap dimakan.

Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengisi waktu luang mama-mama dan dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

Mama-mama di Kampung Wamena, Distrik Muara Tami, menyambut positif kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih atas pelatihan pembuatan kue yang diberikan oleh anggota TNI Satgas Pamtas Yonif 131/Brs. [red]

NUSANTARAEXPRESS, TANJABTIM – PT. Mendahara Agrojaya Industri (PT. MAI) anak perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) memberikan bantuan sarana belajar mengajar secara daring berupa laptop kepada SMPN 26 Tanjabtim. Bantuan dari perusahaan plat merah anak perusahaan dari PTPN VI ini dari sumber bantuan Corporate Social Responsibiliy (CSR) dan diserahkan langsung oleh perwakilan management PT.MAI Renol Asdum Humas, Senin (22/3/21) di SMPN 26 Kabupaten Tanjabtim Provinsi Jambi.

Bantuan ini diberikan sebagai bentuk wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19.

Program ini  juga sebagai bentuk dukungan nyata PT. MAI terhadap visi misi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Tanjabtim.



Penyerahan bantuan tersebut turut disaksikan oleh pejabat Dinas Pendidikan dan perwakilan guru SMPN 26 Tanjabtim.

Husairi selaku kepala sekolah SMPN 26 Tanjabtim mengatakan, “Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi atas bantuan berupa laptop 3 unit”

“Semoga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan siswa-siswa SMPN 26 Tanjabtim dengan baik dalam rangka peningkatan prestasi dalam belajar”, jelasnya lagi.



Renol selaku Humas menyampaikan, bahwa bantuan ini merupakan perwujudan dari niat baik. “Saat pemerintah memberlakukan pembelajaran secara daring, kita berupaya untuk selalu mendukung para siswa. Meskipun bantuan yang kita berikan mungkin belum sesuai dengan jumlah yang diharapkan, tapi ini dapat membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan sarana prasarana penunjang pembelajaran daring”. Ujarnya.

“Bantuan ini merupakan kepedulian terhadap para siswa. Tujuannya tak lain agar mereka tetap dapat belajar pada masa pandemi. Ini merupakan inisiatif dari management PT.MAI untuk menunjang mereka belajar". Jelasnya lagi.

[M.Jamil Kaperwil Prov Jambi]

NUSANTARAEXPRESS, BENGKAYANG - KALBAR - Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas mengamankan puluhan batang kayu saat melaksanakan kegiatan patroli di kawasan jalur illegal, Desa Siding, Kec. Siding, Kab. Bengkayang, Kalbar.


Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kapuas, Letkol Inf Alim Mustofa dalam rilisnya di Mako Satgas Entikong, Sanggau, Minggu (21/3/2021) menjelaskan, puluhan batang kayu olahan yang diamankan personel Pos Gunung Anggas tersebut diduga merupakan hasil dari kegiatan para pelaku illegal logging. “Pada saat melaksanakan giat patroli jalur ilegal yang dipimpin Danpos, Serka Rahmani, anggota menemukan tumpukan kayu yang diduga hasil giat illegal logging namun tidak ditemukan pelakunya,” ungkapnya.


Diamankannya puluhan batang kayu tersebut bermula dari kegiatan patroli yang dilakukan personel Satgas Pamtas Pos Gunung Anggas dengan menyusuri jalur ilegal sektor kawasan hutan. “Pada saat melewati kawasan hutan di salah satu jalur ilegal tersebut, ditemukan tumpukan kayu dalam kondisi sudah terpotong dan siap angkut. Setelah dilakukan pemeriksaan, kayu tersebut merupakan kayu jenis Meranti sejumlah 89 batang,” ujar Dansatgas.


Dansatgas mengungkapkan bahwa sangat disayangkan di hutan wilayah perbatasan ini masih ada oknum pelaku yang melakukan aktivitas illegal logging, diharapkan ke depan kegiatan tersebut semakin berkurang, bahkan tidak ada lagi. “Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas akan terus berupaya untuk menekan kegiatan illegal logging di wilayah perbatasan, dengan melakukan patroli dan pengawasan serta memberikan edukasi berupa penyuluhan kepada warga perbatasan,” pungkasnya. [Pen Satgas Yonif 642]

NUSANTARAEXPRESS, ACEH SELATAN - Pelaksanaan pengerjaan sasaran fisik pada TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke 110 Kodim Aceh Selatan menjadi bagian jawaban dan solusi kesulitan bagi warga Desa Krueng Kluet Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan khususnya yang berprofesi sebagai petani.

Sebab, seluruh sasaran fisik dalam program TMMD tersebut baik itu pembukaan badan jalan, pembuatan Talud, jembatan dan Box saluran air merupakan impian dan harapan warga Desa Krueng Kluet yang terealisasi.

Demikian di ungkapkan oleh salah satu warga Desa Krueng Kluet kepada salah satu personil Satgas TMMD ke 110 Kodim 0107/Aceh Selatan Serda Zainal Amri di sela-sela waktu istirahat setelah bersama-sama bekerja mengerjakan sasaran fisik pada TMMD tersebut, Minggu (21/03/2021).

Di jelaskannnya, warga desa Krueng Kluet yang berprofesi sebagai petani sudah lama berharap pembangunan jalan menuju ke lahan perkebunan. Kondisi yang dulunya hanya bisa di lewati dengan berjalan kaki jelas menghambat aktivitas para petani dan pengangkutan hasil saat panen.

Namun, dengan datangnya program TMMD di desa kami menjadi solusi pada kesulitan khususnya bagi kami untuk memiliki akses jalan ke perkebunan yang ada di pegunungan desa krueng kluet ini."ungkapnya.

Menurutnya, dengan adanya pembangunan melalui TMMD itu benar-benar sebuah anugerah, karena jelas akan meningkatkan kesejahteraan seluruh warga di Desa mereka.

"Begitu juga, bagi kami yang area persawahan jauh dari perkampungan, dengan adanya jalan TMMD ini dapat lebih mempermudah bagi kami membawa pulang hasil panen nantinya."tutupnya. [Husni]
Diberdayakan oleh Blogger.