https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

NUSANTARAEXPRESS, DURI - Ketua Satgas P2TP2A Mandau Refri Amran yang dikenal dengan panggilan akrab Pak RT seolah bernostalgia di acara Diskusi Publik yang ditaja oleh Duri Institute, Santun Sihombing & Co bertempat di Anggrek Lounge, Hotel Grand Zuri dan Andalas Channel, Sabtu (14/11/2020) pukul 10.00 Wib.

“Saat ini saya tidak akan bercerita tentang Pemberdayaan Perempuan dan Anak”. Ulas  Pak RT seumur hidup.

Sesuai dengan undangan dari Duri Institute, Santun Sihombing & Co sesuai dengan tema “Membangun Paradigma Baru Duri Masa Depan” dengan Sub Tema “Ketahanan Pangan” memberikan nilai tersendiri bagi Refri Amran.



[nextpage title="next"]
“Sesuai dengan Sub Tema yang dibuat oleh penyelenggara terkait dengan Ketahanan Pangan, saya akan membedah ilmu lama. Kebetulan sebelumnya di Kecamatan Mandau saya juga sebagai penggagas dari Kelompok Tani dan bahkan saya sudah mengikuti beberapa training terkait dengan pertanian. Karena sub temanya cocok dengan ilmu yang pernah saya pelajari sangat relevan”. Urai Pak RT.

“Petani itu perlu pembinaan yang berkelanjutan, tanpa adanya pemetaan dan inventarisir yang matang tidak akan mungkin bisa berhasil. Dan perlu adanya edukasi yang dilakukan dari pihak terkait. Tanpa itu semua hasilnya akan nihil”. Tambah Refri yang juga pernah aktif di FKPSM, KTNA, dan Panwas Kecamatan Mandau ini.

“Sangat berharap kepada pemerintah Kab. Bengkalis, perhatikan petani, apalagi pada masa Pandemi Covid-19 saat ini. Dan harapan dari Duri Institue sebagai penyelenggara diskusi ini terus dilakukan diskusi yang berkelanjutan. Bukan sebatas diskusi. Tapi implementasikan semua untuk membangun Duri Masa Depan”. [Red]

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.