https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720


TANGERANG
AktualInvestigasi.com | Ada cara unik yang dilakukan oleh Forum Penggiat Alam (FPA) Tangerang Raya untuk menjaga kelestarian alam.


Pasalnya, seluruh komunitas baik dari pecinta alam maupun komunitas pendaki gunung yang tergabung dalam Forum Penggiat Alam (FPA) Tangerang Raya ini mengadakan pendakian gunung bersama.


Acara tersebut menjadi menarik lantaran digelar di Alun-alun Surya Kencana yang berlokasi di wilayah Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango dengan pemandangan yang luar biasa menawan. Acara ini digelar pada 15 sampai 16 Oktober 2022. Senin, (17/10/22).


Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sendiri merupakan gunung yang berada di dua wilayah kabupaten antara Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan menjadi salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat dan menjadi tujuan konservasi dan kegiatan alam bebas.


Selain untuk kampanye jaga alam, acara ini pun menjadi ajang silaturahmi antar lintas komunitas dan penggiat alam. Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan membicarakan berbagai hal, termasuk isu lingkungan.


"Ini adalah kegiatan yang kedua yang diadakan oleh Forum Penggiat Alam (FPA) Tangerang Raya. Acara ini juga dibuat untuk ajang silaturahmi antar komunitas se-Tangerang Raya," kata Zafran, Ketua pelaksana.


Ia mengatakan bahwa patut menjadi perhatian khalayak banyak khususnya di kalangan para pendaki gunung untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku. Sebab menurutnya, mendaki sebuah gunung bukanlah untuk sekadar ajang hasrat wisata saja, melainkan harus sadar untuk menjaga alam.


"FPA Tangerang Raya ini mencoba untuk memberikan pemahaman bagi teman-teman komunitas para pendaki gunung ini agar bisa saling menjaga alam," ujarnya.


Zafran berujar, bahwa saat ini isu lingkungan masih kerap jadi momok pembicaraan. Sebab itu dirinya berharap agar para pendaki sadar bahwa dampak kerusakan alam akan merusak kehidupan flora maupun fauna yang ada di alam.


"Bukan saja terganggu, kalau kita saja mendaki gunung masih kurang sadar akan kerusakan alam. Saya berharap teman-teman dari pendaki gunung dan pecinta alam supaya bisa menjaga alam, naik gunung itu untuk menjaga alam bukan merusak alam," cetusnya.


Menurut dia beberapa gunung saat ini menjadi perhatian karena banyaknya sampah yang ditinggalkan oleh pendaki.


"Sampah gunung ini menjadi perhatian juga buat kami, kami sangat menyayangkan dengan adanya pendaki yang kurang bijak terhadap sampah-sampah yang mereka hasilkan dibuang begitu saja di atas gunung," ucapnya.


Dia berharap agar rangkaian acara yang diadakan ini dapat menjadi pelajaran bagi para pendaki lainnya.


"Saya harap khususnya dari teman-teman dari komunitas se-Tangerang Raya yang gabung di FPA bisa memberikan edukasi yang baik untuk pendaki lainnya," harapnya.


Sementara itu, dalam acara tersebut semua kelompok komunitas diwajibkan untuk membawa seluruh sampah dan mengumpulkan sampah yang ada di gunung.


"Kita lakukan gladi bersih atau bersih-bersih gunung. Kita wajibkan para peserta dari semua komunitas untuk membersihkan sampah yang ada." Tambahnya.


"Terima kasih saya haturkan kepada sponsor, media partner, dan teman-teman dari setiap komunitas sudah suport acara ini, semoga untuk tahun depannya kita bisa adakan acara ini lagi karena menurut saya acara ini diadakan pun untuk kita saling menjaga alam," pungkasnya.[Akt-002/RED-AI/I/2022/Agi].

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.