https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720


Tangerang, Banten
- AktualInvestigasi.com | Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang melaksanakan kegiatan pengenalan budaya kampus yang mereka sebut dengan MOMRU (Masa Orientasi Mahasiswa Baru) Tahun Akademik 2022 s.d 2023.


Dr. Qustulani, Ketua STISNU Tangerang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya masuk Nahdlatul Ulama secara kaaffah lahir bathin, sebab masuk STISNU adalah titik tolak mencetak generasi Nahdlatul Ulama yang handal dan bisa berdaya saing dikanca lokal dan global, Jum'at 9/9/2022.


"Kalian masuk STISNU artinya menjadi kader Nahdlatul Ulama, maka dari itu masuklah secara kaaffah menjadi bagian yang mengurusi NU, insya allah kita semua akan dianggap sebagai santrinya Hadrotussyaikh KH. Hasyim Asya'ari yang kelak ketika kita meninggal di doakan husnul khotimah," ujarnya.



Selain itu ia menyapaikan bahwa visi STISNU kedepan tidak hanya mencetak lulusan yang matang spirtualitas dan kualitas tetapi harus berjiwa entrepreneur. Mimpinya lahir dari STISNU lulusan sarjana yang pengusaha, ahli agama yang pengusaha atau pengusana yang juga ahli agama. Ia menambahkan bahwa dirinya bersama dosen dan Ketua Yayasan STISNU akan menggandeng banyak stakeholder untuk realisasikan visi ke depan. 


"Hari ini kami menggandeng PT. Aneka Busa Indonesia dan PT. Pituku Depelopment International. Tbk menjadi mitra kerja yang mengajarkan mahasiswa berwirausaha, alhamdulillah, Digital Bussines Corner sudah diwujudkan," tambahnya.


H. Masrukin, S.H Ketua Yayasan STISNU menyampaikan dalam sambutannya bahwa pentingnya menjadi generasi muda yang siap sejahtera dan berdaya saing, yakni dengan mindsite lulus sarjana harus kerja, menjadi PNS, bekerja untuk orang lain. Juga merubah cara berfikir jadi pengusaha harus punya modal uang. Tetapi, katanya, seharusnya modal dasar dari Allah Swt potensinya bisa kita gunakan, asal ada kemauan. Sebab, dahulu berbisnis konvensional, saat berbisnis memanfaatkan ruang digital.

"Nanti jika mahasiswa punya kemauan berwirausaha maka yakin bisa membiayai kuliahnya sendiri," ujarnya.


Selain itu beliau juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga akkhlak dan moralitas, sebab dibalik kampus adalah Nahdlatul Ulama. Senada apa yang disampaikan KH. Dedi Mahpuddin Ketua PCNU Kota Tangerang dalam prakata pembukaan mengatakan menjaga nama dan kebesaran Nahdlatul Ulama adalah tanggungjawab kita semua. Apalagi NU didirikan oleh waliyullah, maka sudah pasti wajib menjaga dengan menanamkan nilai nilai akhlak, karena inti dari ilmu pengetahuan adalah akhlak, semakin berilmu semakin berakhlak.


Ia menambahkan bahwa mahasiswa harus bangga dengan kampus STISNU, maka dari itu harus cinta STISNU. Berawal dari ini maka kita akan merasa memiliki dan bertanggungjawab atas dirinya dan kampusnya. 

"Saya cinta STISNU, saya suka STISNU, saya sayang STISNU," pungkasnya. 

Kyai Dedi sembari mengajak peserta melafalkannya. 


Acara dibuka olehnya ditandai dengan tabuh rebbana bersama sama. Hadir dalam acara tersebut civitas akademika STISNU, dan diikuti oleh 115 peserta kuliah offline. [Akt-002/RED-AI/I/2022/Agi].

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.