Cisoka, Tangerang
- Aktualinvestigasi.com | Dalam upaya pencegahan terjadinya tawuran pelajar atau tawuran warga dan aksi brandalan motor, pemerintah Kecamatan Cisoka memfasilitasi rapat koordinasi para pemangku kepentingan di aula kantor bersama keagamaan Kecamatan Cisoka pada hari Selasa (01/11/2022).


Hadir pada rapat koordinasi tersebut unsur Forum Komunikasi Kecamatan ( Forkopimcam) Cisoka, yaitu Camat Cisoka, Kapolsek Cisoka yang diwakili Kanit Reskrim polsek Cisoka, Muklis, Danramil 13 Cisoka yang diwakili Madhasan, para Kepala Desa se-Kecamatan Cisoka, Kepala SMP, MTs, SMA, MA, SMK Negeri dan swasta se-Kecamatan Cisoka,  Yayasan pendidikan, organisasi kepemudaan ( OKP) se-Kecamatan Cisoka, organisasi kemasyarakatan ( ormas) se-Kecamatan Cisoka, tokoh masyarakat dan tokoh agama.



Kepala Desa Cisoka, Rudi, mengatakan bahwa semua kepala desa prihatin dan was-was tawuran dan aksi brandalan motor terjadi kepada warganya, baik pelaku maupun korban.


"Kami akan menyampaikan kepada warga masyarakat kami, baik langsung maupun melalui jaro/kepala dusun, ketua RW maupun ketua RT untuk waspada, memperhatikan dan mengawasi putra-putrinya, baik isi HP-nya, WA dan medsosnya, pada saat berangkat dan pulang sekolah, pada malam hari maupun pergaulannya," kata Rudi.


Camat Cisoka, Encep Sahayat, memaparkan keprihatinannya dengan adanya kejadian tawuran maupun gengster, geng motor ataupun brandalan motor. Oleh karenanya dirinya memfasilitasi koordinasi semua pemangku kepentingan untuk duduk bersama mencari solusi pencegahan agar tawuran pelajar, tawuran warga maupun brandalan motor tidak terjadi di wilayah Kecamatan Cisoka dan/atau melibatkan waga Kecamatan Cisoka, baik pelaku maupun korban.


" Mencegah tawuran pelajar, tawuran warga, geng motor, genster atau brandalan motor merupakan tanggungjawab kita bersama, oleh karenanya hari ini kita berdiskusi dan berkoordinasi upaya mencegahnya, khususnya di wilayah Kecamatan Cisoka atau pun melibatkan warga Kecamatan Cisoka ," ujar Encep.


Encep juga mengungkapkan bahwa menurutnya ada beberapa penyebab sehingga para pelajar, remaja dan para pemuda melakukan tawuran atau menjadi gengster, geng motor atau brandalan motor, antara lain kemerosotan akhlak,  pengaruh obat-obatan jenis tertentu, minuman keras, memiliki senjata tajam, kelompok anarko, pengaruh negatif para seniornya, lemahnya atau kurangnya pengawasan orang tua, belum optimalnya pembelajaran di sekolah, dan sebagainya.


"Dari berbagai identifikasi dan analisis masalah penyebabnya, maka pencegahan yang harus dilakukan tentunya sesuai dengan akarnya, misalnya mengoptimalkan pendidikan akhlak dan agama serta budi pekerti, memberantas peredaran atau penjualan bebas obat-obat tertentu,  mengawasi pesanan paket yang disinyalir adalah senjata tajam yang dibeli secara online, mengawasi pergaulan putra putri atau anak-anak kita, orang tua memperhatikan dan peduli kapan seharusnya sudah ada di rumah, memeriksa hp atau medsos anak, mengoptimalkan pembelajaran di kelas, pihak sekolah bekerja sama bhabinkamtibmas dan babinsa mengawasi dan memeriksa tas dan hp siswa, melarang siswa ke sekolah membawa motor ke sekolah, dan upaya-upaya lainnya," papar Camat Cisoka.


Pada rapat koordinasi tersebut, selain Camat Cisoka, peserta juga memberikan pendapat, pandangan, saran dan masukan upaya mencegah terjadinya tawuran dan brandalan motor.[0012/Red-AI/VII/2022/FIRMAN]

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.