Halloween party ideas 2025
encoded adsense ad code here

Simalungun,Aktual News-Tekait Keberadaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Simalungun tak pernah lepas dari kesulitan. Namun keseriusan pemerintah dalam hal membantu meringankan beban warga petani, hingga kini masih terus diamati.

Berapa bulan lalu, petani di Kabupaten Simalungun mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Tapi kini, setelah pupuk bersubsidi tersedia di kios-kios yang ada di tiap Nagori atau desa, harganya malah melambung tinggi membuat para petani mengeluh.

“Dari yang kita dapat, Dari warga petani di Sidamanik membeli pupuk urea Rp170 ribu per zak, padahal harga eceran tertinggi saat ini hanya Rp112 ribu,” ungkap seorang warga yang tidak mau disebut namanya kepada awak media, Sabtu (24/4/21).

Menurut warga, bahwa tingginya harga pupuk subsidi tersebut sangat tidak masuk akal. Jika dihitung dengan menambahkan uang transport dan lain-lain, tidak sepantasnya harga pupuk tersebut mencapai Rp170 ribu/zak nya.

“Tidak masuk akal, bahkan ditambahkan pun dengan uang ini itu, jumlahnya tidak sampai segitu. Ini jelas sangat membebani petani,” bilangnya.

Namun dengan tingginya harga pupuk subsidi tersebut, warga mempertanyakan kinerja Dinas Pertanian dalam pengawasan, dan komitmen DPRD Simalungun dalam mengontrol pendistribusian pupuk bersubsidi di Simalungun.

“Dimana pengawasan dari Dinas Pertanian, kemudian komitmen DPRD juga tidak ada, padahal waktu kita RDP, mereka janji akan mengawasi pendistribusian pupuk ini, nyatanya hanya omong kosong,” ucap warga.

Tapi apa yang dikatakan warga ini tidak dibantah petani yang ditemui. Salah satunya Nr, kepada awak media.petani itu mengatakan, mereka para petani sangat terbebani mahalnya pupuk subsidi tersebut, hingga Rp170 ribu/zak.

“Kalau segitu ngapain pake kata subsidi, yah nama dihapus saja,” kata Nr dengan nada geram. [ Red/Akt-40/Kiki ]

 

Aktual News

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.