https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720

 


AktualInvestigasi_NISEL SUMUT,- S
eorang istri dilaporkan suaminya ke polisi. Pasalnya, sang suami tidak terima istrinya diduga hamil dengan pria lain . JH (31.Thn) sang suami merupakan warga Desa Bawosaloo, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut) dan istrinya berinisial IW (32. Thn) dilaporkan kerena hamil bersama dengan laki-laki lain. berinisial PD. Sesuai dengan nomor. LP/B/22/V/2024/SPKT/ Polres Nias/Polda Sumutera Utara. pada tanggal 18 Mei 2024.

 

Saat di mintai keterangan Pelapor menjelaskan. Istri saya atas nama : incar evanovita waruwu pergi ke Nias bersama dua anak untuk mengurus STR, Perjanjian paling lama di nias 2 minggu, selanjutnya selama dua minggu di Nias komunikasi saya dengan istri baik dan berjalan seperti biasanya, setelah dua minggu berada dinias saya meminta agar istri dan anak balik ke medan, lalu istri menjawab belum bisa pulang karena mama sakit (mertua), dari tanggal 22/02/2023 sampai bulan oktober 2023 selalu saya ajak istri dan anak2 untuk balik ke medan tapi alasannya belum bisa pulang karena mama sakit, dengan alasan itu saya anggap benar.

 

“ Selanjutnya bulan ke bulan sampai bulan Oktober ada cerita bahwasanya istri saya lagi bersama laki-laki lain, hingga istri incar cari kerja di klinik yang ada di Nias, itupun dia mencari kerja tanpa sepengetahuan saya suami sah.

 

Ketika saya mendengar berita istri saya tidak kondusif/janggal, saya selalu menanyakan ke istri melalui telpon, apa itu benar berita yg sampai ke saya bahwa kamu bersama dengan laki-laki lain disana,….? lalu jawab istri tidak,..!! siapa yang bilang itu biar ku tampar mulutnya itu, apa buktinya, dan yang mana kamu percayai istri mu atau orang lain.. ,? lalu saya menjawab baik kalau begitu, (percaya sama istri),..

 

Masuk di bulan oktober saya pulang kenias pada hari kamis 26 Oktober 2024 menjumpai anak saya di rumah adik saya di nainamol, jam 14.00, karena istri saya setiap dia pergi kerja Anak anak di tinggal di rumah adik perempuan saya.

 

Tidak lama kemudian istri saya datang dari tempat kerja sekalian makan siang dirumah adik saya. Pas jumpa dengan dia salaman keadaan baik baik aja, lalu saya bertanya kepada istri kamu sakit ya, kenapa kamu kurus sekali.?, poster tubuh berbeda, lalu saya bilang ini kayak pas seperti waktu kamu mengandung anak kita yang dua ini..? istri saya menjawab biasa aja ah..!!

 

Lalu singkat cerita istri saya balik lagi ke klinik/tempat kerjanya, Setelah jam empat sore istri incar pulang dari tempat kerjanya ke tempat adik saya. Lalu saya bilang dek,…minta si J hulu (anak pertama kami) biar sama kami ke lahusa yah, lalu kalau bisa sama aja kita kelahusa (Kampunghalaman) tapi tetap minta izin dulu sama mama ya kalau di izinkan, kalau tidak jangan di paksa. nanti kalau bisa info ya, biar bareng adik I. Daniel nanti kelahusa., nanti mamaku bareng samaku sama jealin. Seketika itu istri saya pulang kerumahnya.

 

Istri saya menelepon bahwasanya mama (Mertua) menginzikan untuk sama ke lahusa, lalu kami berangkat dari rumah, adik saya I. Daniel boncengan dengan istri saya bersama anak kedua kami (Jordan),…Tiba lah kami Di lahusa (dirumah orang tua saya), keadaan baik baik saja.

 

Tiga hari kemudian istri saya izin mau pulang ke rumah orang tuanya bersama anak kedua dengan alasan mama sakit. Saya jawab baik .!

 Setelah sampai dirumah orang tuanya besok nya dia Ngechat/Sms

 

“ Saat itu langsung saya telepon, saya bilang nya kita USG saja ke dokter kandungan, lalu istri saya jawab ae gak usah memakan biaya saja* , lalu saya jawab ok, disini aja nanti tespect. Seminggu kemudian istri saya balik lagi kelahusa, tiba di lahusa kisaran jam 18.00, malam harinya saya tanya kenapa kamu tertahan haid Atau hamil,….?? bukanya kita lagi program tidak nambah anak..? Istri saya menjawab mungkin perubahan hormon bang karena sudah lama tidak melakukan hubungan suami istri.

 

Besok harinya sekitar 08.00 pagi saya dengan istri melakukan Tespect melalui urin hasilnya garis dua (positif),Timbul lagi pertanyaan dari saya siapa yang mehamili kamu ini incar jujur lah padaku…? istri menjawab tidak ada, lalu saya terdiam dan meninggalkan tempat itu.

 

Menjelang dua minggu kemudian istri saya berkeluhan sakit perut, pusing dan mual mual , saya mendengar keluhanya istri merawat dia dirumah dengan memasang infus, selama satu hari, karena keluhanya tidak terlalu pulih maka saya panggil tukang urut untuk mengkusuk istri, hasil dari tukang kusuk itu mengatakan selamat yah istri mu hamil kurang lebih 3 bulan. setelah dua minggu berada dirumah orang tua saya, istri izin lagi balik kerumah orang tuanya dengan alasan mama sakit, dan saat itu Saya persilakan.

 

Lalu istri saya berangkat kerumah orang tuanya bersama anak kami. Selama dua minggu komunikasi kami masih lancar seperti biasa, dan saya mengirim kebutuhan istri dan anak kami selama mereka di rumah mertua di gunung Sitoli.

 

Selama istri saya di rumah orang tuanya ada informasi dari istri melalu telpon, istri menyampaikan, mama bilang (orang tuanya) meminta agar si Jenius hulu saya (jenius hulu) mengantar anak ke siwalubanua, dengan alasan mama sakit dan adanya pembagian warisan, lalu saya jawab, balik dulu kelahusa dek,.. nanti sama- sama aja kita ke sana lagi menjenguk ibu,… lalu istri menjawab.. Ku tanya dulu mama ya, tidak lama kemudian sekitar 15 menit menelepon balik,.. bang dalam acara pembagian warisan ini nanti datang kakak I. Jhonatan dari medan dan mama bilang kangen ketemu si jealin makanya antara lah dia disini bang.! Saya jawab dek pulang dulu ke lahusa kita sama sama nanti ke sana,…istri langsung tutup telpon… Besok atau dikemudian hari istri saya balik lagi ke lahusa bersama anak kedua kami,…

Dan setelah tiba dilahusa selalu saya tanyakan siapa yang menghamili mu atau anak siapa di kandunganmu dek, jangan sampai orang mama tau lo malu kita., *jawabnya tetap sama tidak ada.

 

Selama kurang lebih dua minggu terakhir dirumah orang tua Di Lahusa istri kelihatan berusaha agar dia bisa pulang ke rumah orang tuanya dengan anak kami jealin hulu dan jordan hulu terakhir ibunya menelpon saya dengan lemah lembut nak, biar lah pulang si incar bersama sama dgn jealin dan jordan karena ada acara, kamu pun yang antar mereka paling lama mereka disini 3 hari, dengan hati yang tulus saya jawab ok ma. Pada hari itu juga saya langsung antar istri bersama anak kami ke rumah orang tuanya (Mertua)dan Komunikasi masih lancar dan baik baik saja…,, setelah 3 hari saya menelpon istri kapan balik kelahusa atau saya jemput kalian bersama anak..? istri saya menjawab mama masih sakit entar saya kabarin,… selama dua minggu dirumah orang tuanya (Mertua), komunikasi kami masih lancar, dua minggu kemudian akses kontak telepon sudah tidak bisa saya hubungi/wa chat dan akun media sosial lain tidak bisa saya diakses lagi,….

 

tidak lama kemudian setelah kontak akses dia tidak bisa saya hubungi saya mendengar informasi dari keluarga bahwa istri saya menikah dengan laki laki lain. Yang diduga dinikahkan oleh seorang pastor di paroki Gunungsitoli .

 

Setelah saya mendapatkan informasi tersebut, saya, mama, paman, abang dan suami adik saya (A. Daniel) mendatangi rumah mertua dan kordinasi kepada aparat desa (kepala Dusun) Siwalubanua II, setelah kami tiba dirumah orang tuanya istri, (Mertua) langsung menolak sambil menutup pintu dengan berkata saya tidak mengenal kalian, siapa rupanya kalian, pergi kalian dari sini…. dan tidak memberikan kesempatan kepada keluarga kami untuk berbicara, lalu kami langsung pergi dari rumah itu, setelah selesai dari situ A. Daniel meminta bantu dengan temannya yang kebetulan beribadah di paroki santa maria, untuk menanyakan kenapa pastor berani meberkati pernikahan Si Incar Evanovita waruwu, sementara perempuan tersebut masih ada suami yang sah dan sudah dikaruniai dua orang anak. Pastor menjawab di karenakan adanya surat dari kepala desa, si Incar Evanovita waruwu yang menyatakan bahwa dia tidak pernah menikah dengan laki-laki lain sambil menunjukkan surat itu dari desa.


Sehingga sampai saat ini lah saya tidak tau kepastian dimana keberadaan kedua anak kami. Kata pelapor. Senin 20 Mei 2024./Ketum GWI

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.