https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720


Solear, Tangerang
- AktualInvestigasi.com | Sekertaris Desa (Sekdes) Cireundeu, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Endang Hermawan memberikan tanggapannya terkait penerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM di wilayahnya dikutip dari media TangerangNews.com yang mengaku dipaksa membeli sembako ke ketua RT setempat. Endang menyatakan, dalam polemik ini pihaknya hanya menjadi kambing hitam.


"Yang jadi kambing hitam itu saya," jelasnya, Senin, (26/9/2022)


Menurutnya, banyak warganya yang mempertanyakan terkait sasaran penyaluran BLT BBM. Ia mengaku, pihak hanya menerima data penerima BLT BBM dari pusat.


"Desa itu enggak tahu apa-apa. Kami hanya menerima dan yang menyalurkan pusat," kata Endang. 


Endang membenarkan kalau ada ketua rukun tetangga (RT) yang datang ke warga untuk menawarkan sembako ditukar dengan uang bantuan senilai Rp200 ribu. Namun, ia menyatakan, sebenarnya hal itu tidak ada paksaan.


"Itu kan karena waktunya kesorean, tetapi kita untuk KPM enggak ada paksaan, sekali lagi enggak ada paksaan. Malah sebelum dibagikan kita briefing dulu, soal teknisnya," tuturnya.


Sebelumnya diberitakan, warga di Desa Cireundeu, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, penerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM mengaku dipaksa membeli sembako ke ketua RT setempat.


Padahal berdasarkan aturan, BLT sebesar Rp200 ribu tersebut bisa dibelikan sembako di mana pun tanpa paksaan. Bahkan warga diancam dicoret dari daftar penerima BLT jika tidak membeli sembako yang sudah disiapkan oleh ketua RT.[Akt-002/RED-AI/I/2022].

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.