https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720



AktualInvestigasi_Tangerang, Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat mahasiswa UNTARA melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertempat di Desa Matagara Kecamatan Tigaraksa bereng tenaga kesehatan dari Puskesmas Pasir Nangka Sabtu 14/12/24.


Kegiatan yang di rancang untuk memberikan edukasi kesehatan yang  mencakup tanda dan kendala Gizi kurang pada balita yang terdampak dan upaya strategis dalam penanganan 


Secara  global  masalah  gizi  anak  balita  berdasarkan  data  berat  badan  menurut  usia (BB/U), tinggi  badan  menurut  usia (TB/U),  dan  berat  badan  menurut  tinggi  badan  (BB/TB) masih sangat tinggi dan menjadi tantangan kesehatan terutama bagi negara berkembang (Ufiyah Ramlah, 2021).


Gizi kurang adalah kondisi di mana tubuh tidak memperoleh asupan nutrisi yang cukup, seperti protein, vitamin, kalori, dan mineral. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti tubuh kurus (wasting) dan stunting, sehingga gizi kurang pada anak menjadi isu serius. Penyebab utama dari gizi kurang adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai gizi seimbang.


Faktor lain yang berkontribusi adalah tingkat pendidikan, status ekonomi, dukungan keluarga, dan kurangnya komunikasi dengan tenaga kesehatan mengenai gizi seimbang (Emmaria et al., 2024). Optimalisasi tumbuh kembang anak menjadi anak yang sehat dan memiliki  produktivitas  yang  tinggi  sangat  ditunjang  oleh  asupan  gizi yang  seimbang (Siti Maulani et al., 2021). 


Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang fundamental bagi kehidupannya kelak. Pada usia ini pula anak akan merespons serta mengolah berbagai hal yang diterimanya dengan cepat. Anak usia dini, menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, didefinisikan sebagai anak usia 0–6 tahun.


Pemenuhan gizi pada anak usia dini merupakan hal yang perlu dipertimbangkan. Hal itu berkaitan dengan periode kehidupan anak usia dini yang masih dalam fase pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki definisi yang berbeda.


Kurangnya asupan gizi pada anak dapat disebabkan karena terbatasnya jumlah asupan makanan yang dikonsumsi atau makanan yang tidak memenuhi unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan salah satu zat gizi dapat menyebabkan kekurangan zat gizi lainnya sebagai contoh kekurangan zat besi, magnesium dan zink dapat menyebabkan anoreksia yang berakibat tidak terpenuhinya zat gizi lain speperti protein (Gannika, 2023).


Penulis: Mahasiswa KKN kelompok 25. Universitas Tangerang Raya


Red_Atr

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.