https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTJW-Zp8fBJURdHOGMjuHHjL0dz9-XyiuRsxs2sDxcglo5xdHjjES-lqpM2aSDbGzkKjuK2moHobyxb-m2uUp3sFVOFCamLv4OZ6a9BT7prAKvJ9_GEROqi-jA0uV_dnZ-FrWx3sGvUJJW8786ROyXg7gTFLWWDT6ERJxcURbUv5XtrgocIMrmx1k6NKg=s720



Lebak - Aktualinvestigasi.com | Viral arogansi Bupati Lebak terhadap Jurnalis saat wawancara awak media online dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung, Ciliman dan Cidurian (BBWSC3), di beranda pendopo Kabupaten Lebak, terkait belum tuntasnya penyelesaian sengketa  hak dan kepemilikan lahan sejumlah  masyarakat, yang terdampak proyek Bendungan Karian. 


Dari video tersebut terlihat jelas Bupati Lebak menunjukkan sikap arogansinya sebagai penguasa Lebak, bahkan mencoba mendikte Jurnalis soal pertanyaan yang harus ditanyakan kepada pihak BBWSC3. Saya aneh Bupati Lebak bisa mengatur pertanyaan wartawan, dan menyebut wartawan jangan terlalu banyak berkicau. 


Padahal jelas, Jurnalis tugasnya memfasilitasi keberlangsungan pembangunan, terus apa masalahnya bagi Bupati saat wartawan meminta keterangan, jika ada warga pemilik lahan yang terdampak, bukankah itu kendala yang harus diselesaikan. Bupati bertahun-tahun tutup mata kepada masyarakat yang kena dampak penggusuran, sengketa hak dan kepemilikan lahan, masyarakat sampai mencari keadilannya sendiri. 



Sikap Bupati Lebak seperti bukan Pemimpin Lebak, melainkan tuan tanah atau feodal yang menganggap tanah di Lebak semua adalah miliknya, dan dia bebas mengatur mau dijadikan apa, tanpa pertimbangan soal dampak bagi masyarakat, semakin terlihat kasar saat diakhir video Bupati Lebak sesumbar bahwa "DISINI KUASA SAYA".  Hal itu yang seolah-olah melegitimasi dirinya sebagai penguasa Lebak yang sombong dan angkuh.(Red).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.